Showing posts with label Poem. Show all posts
Showing posts with label Poem. Show all posts

Wednesday, 19 February 2020

,

Tebakan Cinta Tuan dan Nona - Sebuah Puisi


Apakah yang nona cari
Bersusah payah turun mendaki

Biar tuan coba menerka
Adakah sesuatu yang berarti?

Jika nona cari tau tuan rasa
Akan dapat makna yang berbeda
Karna cinta tak ber-rupa

Tapi tuan kan biarkan nona mencari
Bersusah payah turun mendaki
Mengejar hingga berjalan kaki

Nona, kau telah mencari
Bahkan sampai berjalan kaki
Adakah kau dapati apa yang kau cari?

Ku biarkan kau menerka
Tapi Tuan, tak sedikitpun kudapat
Bahkan hal yang terdekat
Namun itulah yang memikat

Nona...
Mungkin nona tau
Kapan waktu kapal bersandar
Dan mungkin tuan tau


Kapan seharusnya kapal menepi






Puisi ini telah terbit sebelumnya di blog http://fieldtotype.blogspot.com/2013/10/tebakan-cinta-tuan-dan-nona.html, dari penulis yang sama


Continue reading Tebakan Cinta Tuan dan Nona - Sebuah Puisi

Tuesday, 18 February 2020

,

Nak, Mama Pergi – Sebuah Puisi


Nak, Mama Pergi – Sebuah Puisi
Oleh : Ardityaramdhan


Pagi itu kuterima surat
Dari siapa ku bertanya
Ternyata dari kekasih tercinta

Ku Baca secarik kertas yang kudapati dari kekasih
Ku hela napas, dan tak kuasa

Siang itu
Tanpa beranjak, dan masih terduduk
Kembali ku hela napas panjang

Wajahnya masih tak berubah
Masih melekat dalam bayang-bayang
Dalam benak ku masih dipenuhi olehnya

Kini diriku bagai perahu
Yang terombang ambing
Dan lepas kendali

Ku beranjak ke beranda kamar
Masih di gang yang sama
Kudapati anak ku tertawa riang
Berceloteh lugu dan polos

Entah apa yang akan ku katakan padanya
Kelu, lidah ini tuk berucap bahwa
Bundanya kini telah tiada

Nak, mama kini pergi
Memenuhi panggilan Ilahi

Continue reading Nak, Mama Pergi – Sebuah Puisi

Saturday, 15 February 2020

,

Sederhana - Sebuah Puisi


Sederhana

Oleh : ardityaramdhan


Sehangat teh yang biasa kau tuangkan itu
Ke dalam cangkir ini
Yang biasa kita nikmati bersama
di teras kontrakan

Sehangat itu
Kelakar-kelakar yang kau tuangkan
Lalu kunikmati, dan kau nikmati bersama

Seketika aku tersadar
Akan masa-masa yang menyenangkan
Seperti menikmati gemerlap lampu
Dari atas Kota Bandung, dari Bukit Moko

Sebagian diiriku memilih membisu
Sibuk memupuk sebagian rinduku padanya
Dan memanennya setiap kali pulang

Oh..Sederhana

Continue reading Sederhana - Sebuah Puisi

Friday, 14 February 2020

,

Kemerdekaan - Sebuah Puisi


Kemerdekaan
Oleh : ardityaramdhan

Makna kemerdekaan
Maknai dari mereka yang belum mendapatkan hunian yang layak
dari mereka yang masih nyaman tinggal dengan keterbatasan air bersih
dari mereka yang masih jauh dari sanitasi layak

Perubahan zaman tidak bias ditentang
Namun, apakah ukuran kemerdekaan tersebut memang sudah terpenuhi
atau hanya ditutupi dan dihindari

Hadapilah, pemuda
Selama mereka masi memijakan kaki di tanah  bumi pertiwi
Segala belenggu keterbatasan perlu didobrak
Gotong royong adalah modal
Seberapa mampu kita semua menghimpunnya
Dengan gigih serta penuh keyakinan
Kita hapus ratapan, tangisan penderitaan dari mata-mata mereka

Continue reading Kemerdekaan - Sebuah Puisi