Tuesday, 14 September 2010

Mudik ayo mudik

alhamdulillah, akhirnya nyampe di bandung juga.
Itulah ungkapan yang serentak keluar dari ke-5 mulut kita. Mudik seolah menjadi rutinitas bagi sebagian orang di Indonesia setiap hari raya idul fitri. Orang orang kota berramai-ramai mengunjungi saudaranya di luar kota yang jaraknya berjauhan.Fenomena tahunan ini berhasil membuat pusing pemerintah khususnya dalam prasarana jalan, karena setiap tahunnyua menimbulkan kemacetan yang cukup panjang. Yang kira kira bisa bikin orang nunggu kurang lebih 5-6 jam di jalan.
Faktor itu juga yang memaksa jutaan orang untuk pindah secara serentak dari kediamannya menuju rumah orang tuanya di kampung, maka disebut pula pulang kampung. Khusus di pulau jawa kebiasaan ini sudah terjadi sebelum saya lahir. artinya lebih dari 17 tahun. Entah kapan mulainya tapi yang pasti, itu dampak akibat dibentuknya suatu kota atau pembangunan yang tidak merata di kota dan di desa.
Disamping itu sehabis mudik, terdapat arus balik. Kalo kali ini yang pindah ke kota malah lebih banyak lagi bahkan jumlahnya engga cuma 1 atau 2 tapi ribuan, itulah yang disebut arus urbanisasi yang biasanya hanya memenuhi saja kota-kota besar
Tapi belakangan masalah ini sudah bisa diatasi perlahan oleh pemerintah.
Semoga penyelesaiainnya bukan merupakan masalah lagi dimasa datang.

hehehe:)
Continue reading Mudik ayo mudik

Friday, 30 July 2010

,

Masjid Raya Bandung


subbhanalah, bukan main rasanya bisa berdiri diatas "tiang besar" alias menara mesjid di kota bandung.Apalagi kalo bukan di Mesjid Raya Bandung.Wah, emang bener nih pemandangannya beda banget, kaya di bawah. Soalnya dari atas kita bisa berpandangan lebih luas lagi daripada di bawah.
Pertamanya kita masuk lewat pintu barat, pintu yang deket ke arah ke jalan jendral sudirman. Semenjak dari awal kita bisa nemuin pusat informasi untuk turis. Masuk lebih sedikit ke dalam kita bakal ngeliat sebuah lift yang ditunggu oleh petugas. Untuk naik ke menara mesjid bandung, kita cukup mengeluarkan tarif 2000 rupiah untuk biaya pemeliharaan fasilitas. Sesampainya di atas kita bisa langsung liat-liat gimana-gimananya kota bandung kalau dilihat dari atas. Di sana juga banyak orang yang sekedar jepret-jepret foto, atau cuma liat-liat aja bareng sodara-sodaranya. Tapi yang namanya Indah mah edun euuy. hahaha.:D
Mungkin ini pengalamanku pertama,semoga ada menara-menara lain yang rela lah istilahnya saya naikin, N biar kita bisa sharing pengalaman-pengalaman perjalanan kita.
mohon maaf apabila kurang jelas pembawaannya.
Wassalamu'alaikum....
Continue reading Masjid Raya Bandung

Wednesday, 30 June 2010

,

MUSEUM GEOLOGI


Selasa 21 Juni 2010, Semua rencana untuk hari itu 'lah saya persiapkan termasuk perlengkapan untuk kunjungan pertama saya ke museum geologi. Kamera digital 10 megapixel menemaniku selam perjalanan. Berangkat dari 2 angkutan umum. Lengkap sudah perjalanan ku dibarengi sinar matahari yang dengan setia membakar rasa ingin tahu tentang apa museim geologi.
Sebagai pengalaman pertama, saya sedikit ragu-ragu untuk masuk museum itu. Ahh, aku pede aja "cengcelengcengan" jalan-jalan mengelilingi museum dulu. Awalnya memang saya sempat bergabung, sok kenal sama anak sekolah lain yang lagi karyawisata. Tak selang beberapa saat saya langsung caw jalan-jalan, sebelah barat museum terdapat sebuah perpustakaan yang mana diseberangnya berdiri kokoh mesjid. Lebih jauh berkeliling kita akan jumpai kantor geologi. Bangunannya lebih terlihat "wah" dibanding tampilan depannya. Tepat disudut terdapat sebuah koperasi karyawan yang sudah nampak modern seperti swalayan lebih kurang begitu. Dengan sedikit malu saya tetap jalan dengan tegap supaya ngga dianggap bukan orang asing ceritanya. Semakin jauh ke depan terdapat beberapa ruangan yang hanya dapat dimasuki oleh orang orang tertentu. Ahh barang pasti cuma petugas/karyawan. Pakaian SMAN 20 yang saya kenakan cukup membantu saya di sana, setidaknya tidak terlalu kelihatan bodohnya.
Satu putaran sudah, sekarang saya tepat berada di mulut pintu museum. Tanpa banyak pikir saya lihat-lihat. Tampaknya seorang petugas berdiri tepat di bawah mulut pintu. Beberapa waktu kemudian saya mulai melangkahkan kaki, menapaki satu persatu lantai museum. Buku pengunjung tetep kudu mesti diisi, ibarat ke perpustakaan. Pengetahuan dari internet cukup membantu saya dalam mengenali ruangan-ruangan yang ada di sana.
Petualangan pun dimulai, ruangan bagian dari kanan pintu masuk menjadi daya tarik awal. Isinya cukup menakjubkan.Di sana terdapat berbagai rangka hewan purbakala. Dinosaurus, badak, gajah, fosil serta artefak yang ditampilkan secara global(mendunia). Istilahnya terdapat 2 kamar di sana. Kamar pertama berisi asal-usul manusia mulai dari tengorak, hingga kaki. Di sana pun dijelaskan urutannya hingga manusia sempurna. Sekian lama di sana saya pun mulai bergerak ke kamar 2. Mungkin bagi saya tidak terlalu menarik. Fosil-fosil hewan banyak terdapat di sana. Namun ada fosil yang paling memukau yaitu fosil tumbuhan. entah berapa tua usianya. Tapi fosilnya nampak seperti marmer yang kita liat di tukang martabak saat ini:D. Kembali ke hall utama, muali kita dapati kerangka-kerangka gajah, cukup menarik untuk pengalaman pertama. Sebagian pengunjung lebih suka berfoto-foto ditempat itu. Tempat inipun menjadi tempat paling berkesan bagiku. Kejadian yang menimpa seorang anak SD asal Purwakarta. Ia "terjeduk" pada kaca lemari pajangan yang dikiranya tanpa kaca alias bening. Lucunya sebelum kejadian itu pun hampir dialami saya.
Bergerak ke ruang yang ada di sebrang. Berisi pengetahuan geologi Indonesia. Ruangan itu dibagi menjadi beberapa pulau besar di Indonesia, Sehingga penghetahuannya pun berbeda tiap daerahnya. Hal yang tak kalah menarik yaitu tersedianya fasilitas audio visual melalui komputer yang tersedia secara terbuka untuk umum. Bergerak ke sisi kanan ruangan terdapat berbagai peralatan yang dibutuhkan oleh seorang geolog. yang terpajang sepanjang lemari kaca. Termasuk survival kit-nya. Model stalagtit dan stalagmit juga dipajang sebagai contoh proses alam yangh dijadikan model pembelajaran di museum geologi ini.
Rasa penasaran ini tidak berujung di situ saja. Msih terdapat 1 ruangan lagi di lanati 2. Meskipun batterai menunjukkan low, tetapi tetap saya usahakan untuk memotret beberapa view-view yang dapat dilihat dari atas. Di ruangan utama kita akan menjumpai miniatur pengolahan minyak di laut lepas, pengolahan mineral deelel. Berangkat sedikit ke arah dalam terdapat beberapa kamar-kamar yang memanjang. Di sana beisis olahan-olahan/hasil pengolahan barang tambang, proses geologi, pemanfaatan barang tambang & mineral dalam perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Ditambahy lagi roangan berisi peralatan-peralatan seorang geolog yang telah rusak akibat beberapa peristiwa alam yang terjadi. Serta masih ada yang lainnya lagi.
Daya tarik bagi saya tentunya yaitu bisa membuka pandangan saya yang sempit. Tapi itulah kenyataannya.
Continue reading MUSEUM GEOLOGI