MUSEUM GEOLOGI
Selasa 21 Juni 2010, Semua rencana untuk hari itu 'lah saya persiapkan termasuk perlengkapan untuk kunjungan pertama saya ke museum geologi. Kamera digital 10 megapixel menemaniku selam perjalanan. Berangkat dari 2 angkutan umum. Lengkap sudah perjalanan ku dibarengi sinar matahari yang dengan setia membakar rasa ingin tahu tentang apa museim geologi.
Sebagai pengalaman pertama, saya sedikit ragu-ragu untuk masuk museum itu. Ahh, aku pede aja "cengcelengcengan" jalan-jalan mengelilingi museum dulu. Awalnya memang saya sempat bergabung, sok kenal sama anak sekolah lain yang lagi karyawisata. Tak selang beberapa saat saya langsung caw jalan-jalan, sebelah barat museum terdapat sebuah perpustakaan yang mana diseberangnya berdiri kokoh mesjid. Lebih jauh berkeliling kita akan jumpai kantor geologi. Bangunannya lebih terlihat "wah" dibanding tampilan depannya. Tepat disudut terdapat sebuah koperasi karyawan yang sudah nampak modern seperti swalayan lebih kurang begitu. Dengan sedikit malu saya tetap jalan dengan tegap supaya ngga dianggap bukan orang asing ceritanya. Semakin jauh ke depan terdapat beberapa ruangan yang hanya dapat dimasuki oleh orang orang tertentu. Ahh barang pasti cuma petugas/karyawan. Pakaian SMAN 20 yang saya kenakan cukup membantu saya di sana, setidaknya tidak terlalu kelihatan bodohnya.
Satu putaran sudah, sekarang saya tepat berada di mulut pintu museum. Tanpa banyak pikir saya lihat-lihat. Tampaknya seorang petugas berdiri tepat di bawah mulut pintu. Beberapa waktu kemudian saya mulai melangkahkan kaki, menapaki satu persatu lantai museum. Buku pengunjung tetep kudu mesti diisi, ibarat ke perpustakaan. Pengetahuan dari internet cukup membantu saya dalam mengenali ruangan-ruangan yang ada di sana.
Petualangan pun dimulai, ruangan bagian dari kanan pintu masuk menjadi daya tarik awal. Isinya cukup menakjubkan.Di sana terdapat berbagai rangka hewan purbakala. Dinosaurus, badak, gajah, fosil serta artefak yang ditampilkan secara global(mendunia). Istilahnya terdapat 2 kamar di sana. Kamar pertama berisi asal-usul manusia mulai dari tengorak, hingga kaki. Di sana pun dijelaskan urutannya hingga manusia sempurna. Sekian lama di sana saya pun mulai bergerak ke kamar 2. Mungkin bagi saya tidak terlalu menarik. Fosil-fosil hewan banyak terdapat di sana. Namun ada fosil yang paling memukau yaitu fosil tumbuhan. entah berapa tua usianya. Tapi fosilnya nampak seperti marmer yang kita liat di tukang martabak saat ini:D. Kembali ke hall utama, muali kita dapati kerangka-kerangka gajah, cukup menarik untuk pengalaman pertama. Sebagian pengunjung lebih suka berfoto-foto ditempat itu. Tempat inipun menjadi tempat paling berkesan bagiku. Kejadian yang menimpa seorang anak SD asal Purwakarta. Ia "terjeduk" pada kaca lemari pajangan yang dikiranya tanpa kaca alias bening. Lucunya sebelum kejadian itu pun hampir dialami saya.
Bergerak ke ruang yang ada di sebrang. Berisi pengetahuan geologi Indonesia. Ruangan itu dibagi menjadi beberapa pulau besar di Indonesia, Sehingga penghetahuannya pun berbeda tiap daerahnya. Hal yang tak kalah menarik yaitu tersedianya fasilitas audio visual melalui komputer yang tersedia secara terbuka untuk umum. Bergerak ke sisi kanan ruangan terdapat berbagai peralatan yang dibutuhkan oleh seorang geolog. yang terpajang sepanjang lemari kaca. Termasuk survival kit-nya. Model stalagtit dan stalagmit juga dipajang sebagai contoh proses alam yangh dijadikan model pembelajaran di museum geologi ini.
Rasa penasaran ini tidak berujung di situ saja. Msih terdapat 1 ruangan lagi di lanati 2. Meskipun batterai menunjukkan low, tetapi tetap saya usahakan untuk memotret beberapa view-view yang dapat dilihat dari atas. Di ruangan utama kita akan menjumpai miniatur pengolahan minyak di laut lepas, pengolahan mineral deelel. Berangkat sedikit ke arah dalam terdapat beberapa kamar-kamar yang memanjang. Di sana beisis olahan-olahan/hasil pengolahan barang tambang, proses geologi, pemanfaatan barang tambang & mineral dalam perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Ditambahy lagi roangan berisi peralatan-peralatan seorang geolog yang telah rusak akibat beberapa peristiwa alam yang terjadi. Serta masih ada yang lainnya lagi.
Daya tarik bagi saya tentunya yaitu bisa membuka pandangan saya yang sempit. Tapi itulah kenyataannya.
0 comments:
Post a Comment