Saturday, 15 May 2021

,

Bicara Sampah

Keterbatasan

Siapa yang tidak mengenal sampah. Seluruh aktivitas makhluk hidup di muka bumi menghasilkan sampah. Tumbuhan menggugurkan daunnya menghasilkan sampah, hewan menghasilkan kotoran adalah sampah. Manusia dan segala aktivitasnya menghasilkan sampah. Apakah dahulu sampah tersebut adalah suatu masalah? Apakah sekarang sampah menjadi masalah?

Coba kita sama-sama renungkan bagimana tanah menguraikan sampah dengan sendirinya. Proses degradasi sampah dedaunan dapat dilakukan oleh tanah secara mudah karena tanah tersebut memiliki daya dukung untuk mendekomposisi dedaunan atau kotoran hewan. Sedangkan yang terjadi saat ini mungkin berada diluar “algoritma penguraian” yang biasa dilakukan oleh tanah. Itulah keterbatasan.

Ego Kita

Manusia yang berupaya menempatkan dirinya berada di puncak suatu piramida selalu menjaga dan menuntut pemenuhan segala kebutuhan dan gaya hidupnya. Bandigkan dengan yang lainnya yang menempatkan dirinya setara dengan makhluk lainnya, selalu berupaya menjaga keseimbangan. Setidaknya belum ditemukan seorangpun yang bersikap seperti 2 contoh di atas. Karena pada dasarnya mereka masih menekan ego. Lantas seberapa besar ego yang perlu ditekan hingga dinilai mampu menciptakan keseimbangan ekosistem yang sesuai kemampuan tanah dalam mendekomposisi sampah? Bagaimana cara bersikap dab berperilaku yang mampu menekan ego.

Berapa Langkah

Segala keterbatasan yang dialami oleh bumi dalam mendekomposisi sampah senantiasa diuapayakan solusinya oleh sejumlah pihak dengan melibatkan kehadiran negara. Negara berdaulat penuh mengatur, mengendalikan, dan mengelola sampah warganya. Organisasi Non Profit pun demikian.  Para akademisi pun tak luput melibatkan diri.

Berbagai teknologi pengolahan sampah yang kita kenal saat ini merupakan buah dari kajian akademis yang dilakukan oleh kalangan akademisi.  Pun peraturan yang diundangkan sudah ada, menunjukan eksistensi negara yang mana hadir mengawal pencapaian tujuan.

Sekarang coba petakan kita berada di mana dalam pengelolaan sampah? Apakah sudah beranjak? Seberapa jauh kita sudah beranjak? Berapa lama dan seberapa jauh sisa perjalanan dalam mencapai tujuan bersama? Teknologi apa yang diterapkan sejak 15 tahun lalu? Teknologi apa yang diterapkan sejak 10 tahun lalu? Teknologi apa yang diterapkan sejak 5 tahun lalu?

Hal Baru

Jangan mengharpkan hal baru jika kita masih melakukan hal yang sama berulang-ulang. Setidaknya kalimat itu yang saat ini teringat dalam benak. Repetisi kegiatan rutin harian, mingguan, bulanan tahunan dalam pengelolaan sampah nyatanya selalu kalah dengan algoritma-algoritma yang lahir setiap hari. Tidak ada yang menyangka pembelanjaan secara online menghasilkan sampah kemasan yang lebih banyak. Disisi lain menigkatkan produksi dan eksploitasi penggunaan karton dan plastik

0 comments:

Post a Comment