Jenderal (Purn) Wiranto SH, MM. dilahirkan di
Yogyakarta, 4 April 1947. Akrab dipanggil Wiranto, pria ini menikah dengan Hj
Uga Usman SH, MSi. dan dikaruniai dua orang putri serta seorang putra.
Wiranto
adalah pria dengan berbagai talenta. Bakatnya dalam bidang tarik suara
misalnya, beliau telah meluncurkan sebuah album vokal. Beliau merupakan sosok
yang peduli sesama. Oleh karena itu, dari hasil penjualan album tersebut
kemudian disumbangkan untuk membantu para pengungsi di berbagai daerah di Tanah
Air. Sementara dalam bidang olahraga, beliau menjabat sebagai Ketua Umum
Federasi Karatedo Indonesia (FORKI) dan Ketua Umum Gabungan Bridge Seluruh
Indonesia (GABSI). Dari GABSI, beliau memperoleh peringkat Juara Dunia pada
tahun 2000.
Selepas
beliau dilantik dari Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Wiranto
mengawali karier militer sebagai perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Darat (TNI AD) dari Korps Kecabangan Infantri pada tahun 1968. Wiranto yang
kala itu menyandang pangkat letnan dua mengikuti berbagai jenis pendidikan
latihan pengembangan umum maupun spesialisasi, antara lain; Sussarcab Infantri
(1969), Suslapa Infantri (1976), dan Sekolah Staff dan Komando (Sesko) TNI AD
(1984), serta Lemhanas (1995). Dalam pendidikan pengembangan
spesialisasi,beliau mengikuti Sussar Para (1968), Susjur Dasar Perwira
Intelijen (1972), dan Suspa Binsatlat (1977). Beliau mencapai prestasi sangat
memuaskan sebagai Siswa Terbaik.
Berkat
dedikasi dan kemampuannya, ABRI memberikan kepercayaan kepada Wiranto untuk
menjadi Ajudan Presiden RI selama 4 tahun (1989-1993). Suatu masa jabatan
Ajudan Presiden yang relatif lama.
Karier
Wiranto terus menanjak dengan jabatan yang dipangkunya sebagai Kasdam Jaya
(1993), lalu dipromosikan menjadi Pangdam Jaya (1994). Karir beliau melejit
lebih tinggi setelah beliau menjabat sebagai Pangkostrad pada tahun 1996.
Pengalaman sebagai Pangkostrad selama 15 bulan membuat beliau dipercaya menjadi
Direktur Latihan pada ‘Latihan Gabungan ABRI 1996’. Dinilai baik, Wiranto
kemudian diangkat menjadi Kepala Staff TNI Angkatan Darat (Kasad) pada 1997.
Pada
Februari 1998, Presiden RI melantik Wiranto menjadi Panglima Angkatan
Bersenjata (Pangab) RI. Kemudian pada bulan Maret 1998, beliau diangkat menjadi
Menteri Pertahanan dan Keamanan / Panglima Angkatan Bersenjata (Menhankam /
Pangab). Dengan adanya pemisahan Polri (Kepolisian Negara RI) dari organisasi
ABRI pada 1 April 1999 dan sebutan ABRI pun berubah menjadi TNI, sejak itu
jabatannya menjadi Menteri Pertahanan Keamanan/ Panglima Tentara Nasional
Indonesia (Menhankam/Panglima TNI). Setelah SU MPR 1999, Wiranto ditunjuk oleh
Presiden RI sebagai Menko Polkam. Beliau mengemban jabatan ini hingga Mei 2000,
saat beliau menyatakan mundur dari jabatannya.
Berikut ini
merupakan rinciannya :
Pendidikan:
- SMA Negeri 4
Surakarta (1964)
- Akademi Militer
Nasional (1968)
- Sekolah Staf
dan Komando TNI AD (1984)
- Universitas
Terbuka, Jurusan Administrasi Negara (1995)
- Lemhannas RI
(1995)
- Perguruan
Tinggi Ilmu Hukum Militer (1996)
Karier Militer:
Namanya melejit setelah menjadi ADC Presiden Soeharto tahun 1987-1991. Setelah
sebagai ajudan presiden, karier militer Wiranto semakin menanjak ketika tampil
sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KSAD.
Selepas KSAD, ia ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Pangab (sekarang Panglima
TNI) pada Maret 1998. Pada masa itu terjadi pergantian pucuk kepemimpinan
nasional. Posisinya yang sangat strategis menempatkannya sebagai salah satu
pemain kunci bersama Wakil Presiden B.J. Habibie. Ia tetap dipertahankan
sebagai Pangab di era Presiden BJ Habibie.
- Panglima
Angkatan Bersenjata (Pangab) RI (1998)
- Kepala Staff
TNI Angkatan Darat (Kasad) (1997)
- Panglima
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (1996)
- Pangdam Jaya
(1994)
- Kasdam Jaya
(1993)
- Ajudan Presiden
Republik Indonesia (1989-1993)
- Asops
Kasdivif-2 Kostrad (1988)
- Waasops Kas
Kostrad pada (1987)
- Kasbrigif-9
Kostrad (1985)
- Kadep Milnik
Pussenitf (1984)
- Karoteknik
Ditbang Pussenif (1983)
Jenjang Kepangkatan :
- Jendral TNI
(1997)
- Letjen TNI
(1996)
- Mayjen TNI
(1994)
- Brigjen TNI
(1993)
- Kolonel (1989)
- Letkol (1982)
- Mayor (1979)
- Kapten (1973)
- Letnan Satu
(1971)
- Letnan Dua
(1968)
Penghargaan:
- Bintang
Mahaptra Adipradana
- Bintang Dharma
- Bintang Yudah
Dharma Putra
- Bintang Kartka
Eka Paksi Utama
- Bintang Jalasena
Utama
- Bintang Swa
Buana Paksa Utama
- Bintang
Bhayangkara Utama
- Bintang Yudha
Dharma Naraya
- Bintang Kartika
Eka Paksi Pratama
- Bintang Veteran
Timur Tengah
- Bintang
Kehormatan Dari Spanyol
- Bintang
Kehormatan Dari Australia
- Bintang
Kehormatan Dari Belanda
- Bintang Pingat
Jasa Gemilang Singapura
- Bintang
Kehormatan Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang (DPKT) Dari Brunai
Darusalam
- Bintang Darjah
Panglima Mangku Negara (PMN) Dari Pemerintah Malaysia
- Bintang
Kesetiaan Xxiv
- Bintang Penegak
G-30-S/Pki
- Bintang Seroja
- Bintang
Wirakarya
- Bintang Dwija
Sistha
- Maggala/Wirakarya
Kencana
Selamat kepada bapak
wianro yang telah bekerja keras untuk karier dan kemajuan bangsa. Ambil yang
baiknya, yang buruknya kita koreksi sama sama.
Wiranto Sumber : itoday[dot]co[dot]id |
Wiranto Sumber : kompasiana[dot]com |
Diambil dari berbagai sumber :
hanura[dot]com
0 comments:
Post a Comment