Osteoartritis atau orang lebih mengenalnya dengan sebutan pengapuran sendi menjadi topik yang cukup menarik untuk dibahas. Salah satu alasanya yaitu karena penyakit ini menyebabkan anda kesulitan bergerak.
Hal yang menjadi persoalan utama dalam kasus pengapuran sendi ini adalah kerusakan yang terjadi pada tulang rawan sendi.
Penipisan tulang rawan sendi diantaranya merupakan salah satu kerusakan yang terjadi pada tulang rawan sendi. Penipisan ini menyebabkan fungsi utama tulang rawan sendi menjadi tidak berfungsi sebagai bantalan. Sebagai gantinya akan muncul/ tumbuh osteofit yang merupakan tulang baru yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun nyatanya gagal mengatasi kerusakan tersebut dan justru memperparah osteoartritis(OA).
Muncul dugaan bahwa OA muncul ketika suatu kelainan terjadi pada suatu sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen dan proteoglikan. Tulang rawan tersebut kemudian tumbuh terlalu banyak dan kemudian menipis hingga muncul retakan-retakan. Kemudian terbentuk rongga kecil dalam sumsung tulang yang terletak di bawah kartilago sehingga tulang menjadi rapuh. Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan, yang bisa dilihat dan dirasakan. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi normal dan menyebabkan nyeri. Akhirnya tulang rawan yang halus menjadi bergerak secara kasar.
OA dikelompokan menjadi dua yaitu:a). Osteoartritis primer, jika penyebabnya tidak diketahui, b).Osteoartritis sekunder jika penyebabnya adalah penyakit lain (cedera, kelainan bentuk, dsb)
Gejala
Gejala merupakan poin penting yang perlu anda ketahui lebih dini untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya OA.
OA biasanya terjadi pada sendi yang menopang tubuh seperti lutut, tulang belakang bagian pinggang, dan servikal (tengkuk)
Gejala penyakit ini tidak berlangsung mendadak melainkan menahun. Biasanya penderita mengalami gejala kaku setelah bangun tidur atau aktivitas non aktif lainnya. Lebih buruk hingga sendi anda sulit digerakan dan akhirnya berhenti pada posisi tertekuk.
Gejala lainnya yaitu terjadi pembesaran pada daerah sekitar persendian, akibat pertumbuhan baru dari tulang. Aspek inilah yang dinilai sangat terlihat dampaknya. Akibatnya anda akan banyak mendengar suara gemertak ketika sendi digerakan.
Nyeri umumnya terjadi setelah sendi digunakan untuk aktivitas yang berat. Namun perkembangannya, dalam kondisi istirahat pun bisa saja anda mengalami nyeri.
Pada tulang belakang OA menyebabkan nyeri pada punggung dan kekakuan yang sifatnya ringan.
Pada leher OA menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri, gangguan penglihatan, hinngga vertigo.
Pencegahan
Pencegahan tetap menjadi poin utama yang perlu anda ketahui sebelum anda mengalaminya, karena hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengobati OA. Adapun obat lain yang sifatnya penahan rasa sakit (analgesik) dan mengurangi proses peradangan (inflamasi). Berikut Ini merupakan tips nya:
1. Jaga berat badan, hal ini berkaitan dengan keterbatasan sendi anda dalam menopang tubuh anda. Semakin berat tubuh anda maka semakin berkerja keraslah persendian anda dalam menopang tubuh anda.
2. Olah raga yang tepat, termasuk peregangan. Hal ini akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan serta meningkatkan daya gerak sendi.
3. Dianjurkan untuk meggunakan kursi dengan sandaran yang keras, kasur yang tidak terlalu lembek, dan tempat tidur yang dialasi papan.
4. Tetap melakukan kegiatan dan pekerjaan sehari-hari, asalkan tidak berlebihan.
5. Pemijatan oleh tenaga fisio terapis, traksi (penarikan) dan terapi pemanasan dengan diatermi atau ultrasonik bisa dilakukan pada OA di leher, namun tentunya harus dibawah pengawasan ketat dokter.
Demikinalah info tentang kesehatan ini,semoga bermanfaat.
Sumber : Anies.2006.Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular.Elex Media Komputindo:Jakarta
0 comments:
Post a Comment